Jumat, 21 Maret 2014

KE SYURGA ,,,

Pisau kecil sepanjang 30 cm yang berlumuran darah itu masih
digenggamannya, wajahnya seram jantungnya berdetak kencang
hingga tak seorangpun berani mendekat, ya… ia Sang Pembu
nuh yang telah merenggut 99 nyawa orang.

Ia terus berjalan dengan pandangan kosong kedepan namun
ternyata hati kecilnya bicara “ aku ingin tobat, masihkan Allah
menerimaku di sisiNYA ? “ itulah pertanyaan yang terus ia ulang-
ulang tanpa seorangpun mendengarnya.

Akhirnya sang Pembunuh ini memutuskan untuk curhat kepada
Sang Ulama dan bercerita tentang masa lalunya yang kelabu itu. Ia
mengutarakan maksudnya untuk bertaubat dan menjadi orang yang
lebih baik. iapun bertanya, “ Aku ingin tahu, apakah Allah masih mau
mengampuniku??
Sang Ulama ini rupanya belum cukup banyak belajar. Ia menjawab,

“ Mana mungkin, kamu sudah sejahat itu akan diampuni, nerakalah
yang pantas buat orang seperti kamu “. “ Kalau begitu, lebih baik kau
juga kubunuh saja sekalian” . ujar si Pembunuh, Ia pun membunuh Ulama itu.

Kemudian ia berjalan dan menemui Ulama yang lain. Ia mengatakan
telah membunuh seratus orang. “ Aku ingin tahu, apakah Allah akan
mengampuniku jika aku bertaubat?

tanyanya, Ulama kedua ini lebih bijak dari yang pertama. Ia menjawab, “ Tentu saja kau akan diampuni. Bertaubatlah sekarang juga. Aku hanya punya satu
nasihat untukmu; jauhilah teman-temanmu yang suka bermaksiat
dan bergabunglah dengan orang-orang yang saleh, karena teman
yang suka maksiat itu akan mendekatkan kamu kepada dosa dan
neraka “.

Orang itu lalu bertaubat dan menyesali dosa-dosanya. Ia menangis
memohon ampunan Allah SWT.

Kemudian ia pun HIJRAH menj teman-temannya yang suka maksiat dan pergi perkampungan tempat orang-orang saleh tinggal. Namun ketika ia
berada di perjalanan, ajalnya tiba.

Malik, Malaikat Penjaga Neraka, dan Ridwan, Malaikat Penjaga Surga,
sama-sama datang untuk menjemput ruhnya. Malik berkata bahwa
orang itu adalah pendosa besar dan tempatnya di neraka jahanam.

Tetapi Ridwan juga mengklaim bahwa orang itu layak masuk surga.
Malaikat Ridwan berkata, Orang ini bertaubat dan telah memutuskan
untuk menjadi orang baik. Ia sedang menempuh perjalanan ke
kampung tempat tinggal orang-orang saleh ketika ajalnya tiba.

Kedua malaikat itu pun berdebat, Jibril datang untuk menyelesaikan
masalah. Setelah mendengar pernyataan dari kedua malaikat, Jibril
memutuskan, Ukur jaraknya. Jika tanah tempat mayatnya berada
lebih dekat kepada orang-orang saleh, maka ia masuk surga; namun
jika letak mayatnya lebih dekat kepada orang-orang jahat, ia harus
masuk neraka.

Karena mantan Pembunuh itu baru saja meninggalkan tempat
kemaksiatan, ia masih terletak dekat sekali dengan tempat itu. Tetapi
karena ia bertaubat dengan amat tulus, Allah SWT memindahkan
tubuhnya dari tempat ia meninggal ke dekat perkampungan orang
saleh. Dan hamba yang bertaubat itu pun diserahkan ke dekapan
malaikat penjaga surga.

Allah Berfirman dalam Hadits Qudsi “ Jika hamba-Ku mendekatkan
diri kepada-Ku satu hasta, Aku akan mendekatkan diri kepadanya
satu depa. Apabila dia kembali kepada-Ku sambil berjalan Aku akan
menyambutnya sambil berlari “.

Sahabatku yang disayang Allah ....

Sebesar apapun dosa dan maksiat yang pernah kita lakukan, Allah masih senantiasa membuka pintu taubat dan pintu SorgaNYA ketika kita benar-benar menyesali diri dan berjanji untuk menghidar dan tidak akan melakukan kebiasaan maksiat kita.

Dan ternyata kegiatan MEMBUNUH itu tidak hanya menghabisi
nyawa orang, kita sering kali membunuh tanpa sadar, kita sangat
hafal dengan pepatah “ Lidah itu lebih tajam daripada Pedang “ yang
selaras dengan ayat “ Fitnah itu lebih kejam daripada Pembunuhan “.

Dengan lidah kita seringkali tanpa sadar kita telah MEMBUNUH
KARAKTER anak-anak kita sendiri, anak asuh dan anak didik kita dan
orang-orang disekitar kita yang menurut kita bisa menjadi pesaing
kesuksesan kita. Dengan caci makian, fitnahan, gosib, adu domba
dan cibiran yang membuat seseorang terbunuh karakter dan
psikologisnya, orang tersebut menjadi pesimis, stagnan, stress
kehilangan pekerjaan dan jabatannya bahkan terjerumus ke dunia
hitam yang mendekatkan dirinya kepada kematian yang
sesungguhnya.

Bukan hanya itu Sistempun bisa menjadi alat pembunuh yang
sangat dahsyat, Sistem Pendidikan Formal kita telah membunuh
Intelektual, Kompetensi dan Kejujuran anak-anak kita, Sistem
Birokrasi ? Sistem Ekonomi?, Sistem Politik?, Sistem Perbankan ? duh
rasanya gak perlu kita bicarakan karena sangat menyakitkan dan bisa
jadi akan membunuh kita, lebih baik kita perbaiki Keyakinan kita akan
kemahakuasaan Allah SWT yang mampu membalik kegelapan
menjadi terang benderang, lebih baik kita perbaiki kesadaran kita
bahwa kita akan meninggalkan dunia yang sementara ini menuju
sebuah kehidupan yang lebih indah dan luar biasa nikmatnya yang
harus kita perjuangan dengan segala potensi yang telah kita peroleh
selama numpang di dunia ini.

"Bersegeralah kalian menuju ampunan dari Tuhan kalian dan
menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa". "(yaitu) orang-orang yang
menginfakan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan
(kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang
berbuat kebaikan." ( Ali Imron : 133-134 )

Semoga Bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar