Rabu, 26 Februari 2014

KISAH MONYET ...... Sebuah pencerahan dan pembelajaran bagi manusia

Sahabat, ada cerita seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon kelapa. Dia nggak sadar lagi diintip sama tiga angin gede.

Angin Topan, Tornado sama Bahorok. Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yang bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa.

Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik.

Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik.

Angin Bahorok senyum ngeledek, 15 detik juga jatuh tuh monyet.

Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju. Angin TOPAN duluan, dia tiup sekenceng-kencengny a, Wuuusss

Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung megang batang pohon kelapa. Dia pegang sekuat-kuatmya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh tuh monyet. Angin Topan pun nyerah.

Giliran Angin TORNADO. Wuuusss¦ Wuuusss! Dia tiup sekenceng-kencengnya. Ngga jatuh juga tuh monyet. Angin Tornado nyerah.

Terakhir, Angin BAHOROK. Lebih kenceng lagi dia tiup. Wuuuss¦ Wuuuss! Wuuuss¦ Si monyet malah makin kenceng pegangannya. Nggak jatuh-jatuh. Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin, si monyet memang jagoan. Tangguh. Daya tahannya luar biasa.

Ngga lama, datang angin Sepoi-Sepoi. Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Diketawain sama tiga angin itu. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil.

Nggak banyak omong, Angin SEPOI-SEPOI langsung niup ubun-ubun si monyet. Psssss¦ Enak banget. Adem.. Seger..¦ Riyep-riyep matanya si monyet. Nggak lama ketiduran dia. Lepas pegangannya. Jatuh deh tuh si monyet.

Sahabat, dari kisah diatas hikmah yang bisa kita ambil adalah:

Boleh jadi ketika kita diuji dengan KESUSAHAN, dicoba dengan Penderitaan,
didera Malapetaka.. .
Kita kuat, bahkan lebih kuat dari sebelumnya.. .

Tapi jika kita diuji dengan
KENIKMATAN.. .
KESENANGAN.. .
KELIMPAHAN.. .
jangan sampai kita terlena...
Harus tetap hati-hati...

7 Golongan Iblis yang Dijumpai Manusia saat Sakaratul maut

ASTAGHFIRULLAH ......

Tak ada yang bisa selamat dari godaan iblis ini, KECUALI atas izin Allah SWT. Oleh karena itulah kita senantiasa harus ingat akan ajaran yang disampaikan Rasulullah SAW untuk memohon perlindungan Allah SWT dari godaan iblis yang terkutuk.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW mengajarkan doa sebagai berikut,
"Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari tipuan setan di waktu sakaratul maut."

Sahabat ....... Ketika manusia sedang dalam keadaan sakaratul maut, ia akan menemui 7 golongan iblis yang akan mengajak kesesatan.
Siapa saja mereka....?

Golongan pertama adalah iblis yang datang dengan berbagai rupa aneh seperti emas, perak dan lain sebagainya.

Golongan kedua adalah iblis yang datang dengan menyerupai binatang buas seperti harimau, srigala, dan ular yang berbisa.

Golongan ketiga adalah iblis yang menyerupai binatang kesayangannya.

Sedangkan golongan yang ke empat aadalah iblis yang menyerupai orang yang paling dibenci oleh orang yang akan mati itu.
Pada saat iblis datang, bisa dipastikan orang yang akan mati itu akan bereaksi dan mati tanpa mengingat Allah SWT.

Kelompok ke lima adalah iblis datang dengan menyerupai sanak saudaranya seperti ayah dan ibunya sambil membawakan makanan dan minuman. Perlu diketahui bahwa orang yang dalam keadaan sakaratul maut itu sangat dan sangat mengharapkan makanan dan minuman karena saking dahaganya keadaan itu.
Dengan begitu oang itu akan mengambil makanan dan minuman dari iblis yang menyerupai ayah dan ibunya.

Rombongan ke enam adalah iblis yang menampakkan diri sebagai ulama-ulama yang membawa banyak kitab sambil berkata,
"Wahai muridku, ternyata kamu sedang sakit di sini, karena itu aku bawakan kamu dokter dan obat-obatan."

Tanpa pikir panjang, orang itu langsung meminum obat itu. Seketika sakitnya hilang, namun kemudian kambuh lagi.
Setelah itu, iblis berkata,"Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasehat agar kamu mati dalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah SWT?"
"Aku tidak tahu,"jawab orang yang sekarat itu.

Sahabatku ..... Ternyata itu Hanya Tipuan Iblis
"Ketahuilah,aku ini adalah seorang ulama yang sangat hebat. Kami baru saja kembali dari alam gaib dan telah mendapatkan surga tertinggi. Cobalah kamu lihat surga yang akan disediakan untukmu. Kalau kamu ingin mengetahui zat Allah SWT, maka patuhilah kami, "ucap iblis.

"Bagaimana Zat Allah itu? "tanya orang yang sekarat itu.
"Tunggulah sebentar lagi, dinding dan tirai akan dibukakan kepadamu, "jawab iblis.

Ketika tirai yang berwarna warna itu dibuka selapis demi lapis, maka orang yang dalam keadaan sekarat itu pun dapat melihat sebuah benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi.
"Itulah dia Zat Allah SWT yang patut kita sembah, "jawab iblis.

"Wahau guruku, bukankah ini adalah hanya benda yang benar-benar sangat besar saja dan memiliki enam sisi seperti benda lain, atas bawah, kanan kiri dan depan belakang. Padalah Zat Allah SWT tidak menyerupai makhluk, Dia Maha Sempurna, Maha Suci dari sifat kekurangan. Tapi sekarang ini pula keadaannya, lain dari dari yang aku ketahui dulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini, "ujar orang yang sedang sekarat itu.

Dalam posisi penuh keraguan seperti itu, tiba-tiba Malaikat Maut datang dan terus mencabut nyawanya. Maka matilah orang itu dalam keadaan kafir dan kekal di dalam neraka.

Rombongan yang ke tujuh atau yang terakhit adalah rombongan iblis yang datang dengan 72 barisan yang mengajak manusia tersesat di akhir hayatnya

Sahabatku :
Sakaratul maut ...Cermin Amalan Kita Menjalani Hidup
Kalau Kita Beriman Dan Taqwa
Insya Allah .... Khusnul Khatimah , Begitu Juga Sebaliknya
Mari Sahabat ...Taubat Nasuha ,,,1

JANGANLAH MENGHINDAR .... HADAPILAH ,,,

JANGANLAH MENGHINDAR .... HADAPILAH ,,,

Masa susah, menderita, kesulitan dalam kehidupan dapat menimpa siapa saja. Masa-masa itu tidak mengenal musim. Tidak pula mengenal dan memilih-milih siapa yang akan dikunjunginya. Baik si kaya maupun si miskin atau yang pas-pasan dapat terjangkit masa-masa sulit. Mereka dapat datang kapan pun mereka mau. Bahkan hampir selalu mereka datang tanpa kompromi atau undangan khusus. Mereka datang seperti pencuri yang mencuri kebahagiaan kita di kala kita terlena.

Suatu kali ada seorang pengendara motor melintas di sebuah jalan raya yang relatif sepi. Kala itu memang mendung menggelayut tebal di kaki langit. Pemuda itu berpakaian rapi. Kelihatannya ia dalam perjalanan seusai menghadiri satu acara. Tiba-tiba pengendara itu menarik gas dan memacu sepeda motornya dengan kencang.

Usut punya usut, ternyata kala itu gerimis mulai turun. Tak jauh di belakangnya, sebuah dinding putih berkabut tampak bergerak. Dinding itu terbentuk dari garis hujan deras. Gerimis adalah kepala hujan yang mencari jalan untuk dibasahi dengan airnya.

Sekencang-kencangnya motor itu dipacu, tetap saja laju gerimis dapat mendahuluinya. Terlihat jalanan yang akan dilalui pemuda itu mulai terbasahi oleh titik-titik air hujan. Pemuda itu seakan tak peduli. Motornya meraung keras. Lajunya pun makin kencang. Di ujung jalan, akhirnya dinding hujan itu sudah berhasil menyusul pemuda bersepeda motor tadi. Masih tampak, bagaimana pakaian parlente itu berwarna makin gelap. Tanda si pemakainya sudah basah kuyup.

Tanpa disadari, kadang kita pun berperilaku seperti pemuda berpakaian parlente tadi. Kita ingin melarikan dari kejaran air hujan yang mulai turun. Kita lalu memacu sepeda motor sekencang-kencangnya demi menyelamatkan diri dari air hujan yang akan mengguyur tubuh kita. Namun sekencang apapun kita menjauh dari hujan, kalau kita tidak berteduh atau memakai jas hujan, toh badan kita akan terguyur hujan pula.

Kiasan itu menggambarkan sikap kita saat menghadapi masa-masa sulit dan berkesusahan. Tak seorang pun berharap mendapat kesusahan. Tak seorangpun yang normal berani dengan tegar menantang masa kesusahan itu. Bahkan banyak orang berdoa agar selalu dijauhkan dari kesusahan itu. Kalau bisa lari sekencang-kencangnya agar kesusahan itu tak jadi menghampiri kita.

Sebagaimana datangnya hujan, datangnya masa kesusahan pun tak bisa ditolak. Tak ada waktu untuk menghindar. Tak ada cara untuk melarikan diri. Tak ada tempat berteduh. Sebagaimana seorang tamu yang bertandang ke rumah, tidak ada jalan lain kecuali menerimanya. Suka atau tidak suka kita harus membukan pintu hati dan mempersilahkan tamu kesusahan itu masuk. Semasam apapun wajah kita.

Semakin kita melawan semakin kita merasakan perlawanan dari sang kesusahan. Dia datang bukan untuk dilawan, melainkan harus dipeluk Sakit memang menerima kunjungan tamu kesusahan. Tiada jalan lain yang lebih bijak daripada merengkuhnya bak saudara kandung yang mengkhianati kita. Alangkah bijaknya kalau kita mau memeluk kesusahan itu bak sahabat lama. Hanya berdamai dengan sang kesusahan maka hidup kita akan relatif tenang, sekalipun tamu kesusahan sedang menginap di rumah hati kita.

Tamu tidak akan tinggal selamanya di rumah hati kita. Pada waktunya pulang, dia akan pulang. Dia akan meninggalkan buah kebajikan sebagai kenangan dan ungkapan terima kasih pada tuan rumah.

Sahabatku :
Mari Kita Hadapi Ujian Kehidupan
Dengan Shalat ...Sabar juga Ikhlas
IInsya Alah Badai ...Pasti Berlalu ,,,1

Senin, 24 Februari 2014

DAUN TIDAK SELAMANYA ... HJAU ,,,

DAUN TIDAK SELAMANYA ... HJAU ,,,

Ibarat Daun, Engkau Bermula Dengan Warna Hijau Yang Segar. Kuat Mencengkeram Batang. Tak Tergoyahkan Oleh Badai Sekalipun. Berdiri Angkuh Menantang Dunia. Bahkan Ketika Mentari Menyinarimu Dengan Garang, Engkau Masih Bisa Menepuk Dada.

Tapi Itu Tak Lama Sahabat, Hitungan Tahun Pun Hanya Sebentar . Tak Terasa Engkau Akan Mulai Berubah Warna. Warna Hijaumu Pun Akan Perlahan Menguning, Dan Tak Menunggu Lama Akan Segera Berubah Warna Menjadi Coklat Dan Akhirnya Menghitam.

Begitu Juga Hidup Kita. Berapalah Jatah Usia Kita Dari Allah? 30 Tahun? 40 Tahun? 60 Tahun? Itu Hanya Masa Yang Singkat Sahabat, Tidaklah Lama.
Ia Akan Melesat. Meninggalkan Jejak-Jejak Yang Takkan Pernah Bisa Kita Ambil Kembali. Yang Tangan Kita Takkan Pernah Meraihnya Lagi. Meski Dengan Menggunakan Teknologi Tercanggih Sekalipun.

Mari Berbenah Iman Mulai Sekarang, Mulailah Melangkah . Jangan Hanya Diam Di Titik Nol. Karena Engkau Hanya Akan Jadi Orang Yang Sama, Jika Engkau Tidak Melakukan Apa-Apa. Bergeraklah Segera.

Waktu Kita Tidak Banyak Sahabat. Sungguh..... Hanya Ibarat Sepenggalahan
Mari Sama-Sama Berjuang..... Menuju Kampung Akhirat...

Sahabatku :
Renungkanlah .......
Mari Berubah ....Menuju Arah kebaikan

Harapan - Renungan

Harapan Adalah Sebuah Kekuatan Untuk Senantiasa Bergerak Dinamis, Berusaha, Dan Merasa Optimistis.

Harapan Adalah Semangat. Lawannya Adalah Putus Asa. Islam Mengharamkan Umatnya Berputus Asa Dari Rahmat Allah SWT.

“Janganlah Kamu Berputus Asa Dari Rahmat Allah. Sesungguhnya, Tiada Berputus Asa Dari Rahmat Allah, Melainkan Kaum Yang Kafir” (QS. Yusuf: 87).

Bahkan, Pelaku Maksiat Sekalipun Tidak Boleh Berputus Asa.

“Hai Hamba-Hamba-Ku Yang Melampaui Batas Terhadap Diri Mereka Sendiri, Janganlah Kamu Berputus Asa Dari Rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah Mengampuni Dosa-Dosa Semuanya. Sesungguhnya, Dialah Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar:53).

Soal Rizki, Allah SWT Sudah Mengaturnya. Tugas Kita Hanyalah Berusaha Dan Berdoa.

“Janganlah Kamu Berputus Asa Dari Rizki Selama Kepalamu Masih Bisa Bergerak. Karena Manusia Dilahirkan Ibunya Dalam Keadaan Merah Tidak Mempunyai Baju, Kemudian Allah Memberikan Rizki Kepadanya. (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).

Sabtu, 22 Februari 2014

ORANGTUA, KENAPA BEGITU KEJAM PADA ANAK?

ORANGTUA, KENAPA BEGITU KEJAM PADA ANAK?

Seperti biasa, sebelum berangkat beraktivitas, saya selalu menyempatkan diri ngobrol dengan anak-anak. Biasanya ngobrol sambil berpelukan dan mencium mereka, berdoa membacakan Al Fatihah, beserta sederetan kata-kata manis di telinga mereka, lalu saya berangkat - atau mereka berangkat ke kantor.
Demikian juga Rabu pagi, 29 Januari 2014. Sebelum berangkat kerja, anak sulung kami, Gior Getarcipta, 28 tahun, ngobrol tentang kegiatannya sebagai asisten sutradara film iklan di sebuah production house. Ia memperlihatkan gambar video iklan pampers celana di mana ia ikut terlibat. Di video itu terlihat sederet anak kecil berbaju putih bercelana dan rok hijau. Sungguh menggemaskan…

Anakku, Gior, ini sangat lembut hatinya, sabar, dan penyayang…. bahkan kepada binatang peliharaan pun ia sangat care. Kucing-kucing kami di rumah sangat manja kepada Gior, karena dia selalu ingat membelikan makanan, menyiapkan makan & minum untuk mereka sebelum berangkat kerja maupun pulang kerja. Kalau kucing kami sakit, biasanya Gior lah yang paling repot menyuapi makanan cair dan obat dengan menggunakan pipet. Bahkan jika ada kucing kami yang akan melahirkan pun, Gior bersama adiknya, Zaro dan suami saya, jauh-jauh hari sudah sibuk menyediakan kardus beralas selimut untuk tempat ibu kucing melahirkan. Lalu menunggui anak-anak kucing itu lahir satu demi satu dari rahim ibunya. Salah seekor kucing kami, si Putih, malah selalu bermanja-manja, minta duduk di pangkuan Gior kalau dia sedang duduk di depan computer atau menonton TV. Bahkan, Rabu subuh minggu lalu, sehabis Gior pulang begadang mengedit film, saya mendapatinya tercenung di meja makan.
Di pangkuannya, ada seekor anak kucing kecil, yang sedang meregang nyawa karena kedinginan. Ia menyelimutinya dengan handuk dan berbotol-botol air panas yang direbusnya sendiri, untuk menghangatkan tubuh mungil bayi kucing itu. Ketika akhirnya nyawa kucing kecil ini tak terselamatkan, saya memahami betapa kecewanya Gior, namun ia mengatakan bahwa setidaknya ia telah berusaha menyelamatkan nyawa kucing itu dan mengantarnya meninggal dalam keadaan lebih hangat.

Rabu pagi, 29 Januari 2014, sebelum berangkat ke kantor, Gior bercerita tentang kejadian yang menggemparkan sore kemarin.
Seorang anak perempuan kecil, umur sekitar 6 tahun, menangis tersedu-sedu di pinggir jalan besar. Hal ini menarik perhatian orang-orang di kantor Gior, sebuah production house di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Gadis kecil berkulit putih, bergaun biru muda ini meraung raung karena bingung dan ketakutan. Ia dihukum ibunya, tidak boleh masuk ke dalam halaman rumah dan dikunci di luar pagar. Ia bingung, takut, tak tahu harus kemana. Tangisnya yang kencang dan penampilannya yang bersih terawat membuat orang berkerumun melihatnya. Setelah ditenangkan oleh beberapa orang dari kantor Gior, anak ini mengatakan ia tak berani pulang dan hanya mau di antar ke sekolahnya, yaitu sebuah sekolah swasta terkenal di Kemang, tempat anak orang kaya bersekolah. Ia hanya merasa aman dan nyaman kalau berada di sekolah.

Dengan terbata-bata, menggunakan bahasa Inggris campur bahasa Indonesia, ia bercerita bahwa tadi dimarahi oleh ibunya karena dianggap nilai sekolahnya jelek. Padahal ia merasa bahwa nilainya cukup bagus, bahkan sudah lebih bagus dari sebelumnya. Tapi ibunya tak pernah menghargai usahanya untuk mendapat nilai itu. Maka tadi ia disetrap, dikunci di luar pagar rumah. Bahkan supir dan pembantu rumahnya pun tidak berani membukakan pintu karena takut dimarahi ibunya yang galak. Mereka pasti takut kehilangan pekerjaan sandaran hidup keluarganya dan membiarkan anak ini teraniaya di luar pagar.

Gadis kecil ini agak tenang ketika sudah sampai di halaman sekolah. Namun ia tetap tidak mau pulang ke rumah, karena takut ibunya masih ingat soal nilainya tadi dan marah lagi. Ketika ditanya, mau pergi 1 jam, atau 2 jam? Ia bilang tak mau pulang, takut, nanti saja pulangnya kalau kira-kira ibunya sudah lupa. Karena tadi ibunya marah besar dan mengusirnya. Dan ia tak tahu kapan ibunya akan lupa pada kemarahannya itu….

Sementara anak itu diajak ke sekolahnya, datanglah si ibu ke kantor Gior. Sudah bisa ditebak, dia ngamuk, marah-marah sambil bingung mencari anaknya. Ia berteriak-teriak mengomeli semua orang di sana, apalagi karena ternyata anaknya dibawa ke sekolah.
Anak saya balik marah pada ibu itu, “Bu, kenapa juga ibu tega mengunci anak ibu di luar pagar? Anak ibu baru umur 6 tahun, dan Ibu menghukumnya dengan sangat keterlaluan. Apa ibu nggak tahu, di luar rumah, kejadian apa saja bisa menimpa gadis kecil ini. Dia bisa diperkosa, diculik, dimintai uang tebusan, bahkan dibunuh? Mungkin ibu memang marah sama dia, karena dapat nilai tidak sesuai harapan ibu….Tapi, Bu, menghukum anak sekecil ini, menguncinya di luar pagar rumah, apakah itu tindakan yang benar? Seberapa, sih kenakalan anak umur 6 tahun? Seberapa kuat ia bisa melawan, dan seberapa kuat ia bisa melindungi dirinya, apalagi jika sampai di usir dari rumah yang seharusnya melindunginya? Berapa, sih, nilai pelajaran yang bisa memuaskan hati ibu, kok sampai harus menghukum anak dengan cara sekeras ini?”

Dan ibu itu terus saja merepet marah-marah. Anak saya kesal karena ibu ini bahkan di kantor orang pun bisa marah-marah gak karuan. Bayangkan, bagaimana jika dia lagi marah-marah kepada anaknya, di rumahnya sendiri? Dan bagaimana pula jika nanti, setibanya anak itu di rumah, bagaimana hebatnya dia mengamuk dan mengata-ngatai anak itu…..mungkin kekejaman yang dilakukan selanjutnya akan lebih dari sekadar mengunci anak di luar pagar…. Aduuhh, saya yang sudah setua ini pun, bahkan membayangkannya saja tak sanggup…

Bagaimana nasib gadis mungil itu dalam pengasuhan orangtua yang “sakit jiwa” begini, tuntutannya terlalu tinggi, tak bertanggung jawab, dan tak pantas jadi orangtua itu? Berapa banyak orangtua yang kejam mulutnya, kejam hatinya, dan kejam juga tangannya kepada anak-anaknya?
Benarkah kita tidak kejam kepada anak-anak kita? Ibu-ibu, bapak-bapak, kekejaman terhadap anak bukan hanya soal memukul fisik, tapi juga termasuk kata-kata kasar, menghina & merendahkan; hukuman psikologis lain seperti membanding-bandingkan dan mentertawakan anak. Juga di dalamnya termasuk kekejaman dan kekerasan seksual yang sering dilakukan oleh orang-orang terdekat. Serta penelantaran anak, seperti tidak membiayai, tidak menyekolahkan , dan tidak memenuhi hak-hak anak.

Nah, yang seperti ini tadi, kekerasan apa namanya? Orangtuanya kaya raya, tinggal di Kemang, punya mobil mewah, dan sanggup menggaji supir dan pembantu, sekolahnya juga di sekolah swasta internasional yang mahal. Secara umum orang akan mudah menyimpulkan bahwa, karena keluarga ini kaya, berpendidikan tinggi, terhormat, maka otomatis dianggap pasti menyayangi anak, berkata-kata lembut pada anak, memperhatikan kebutuhan fisik dan emosional anak, dst…. Padahal kenyataannya…tragis…. Kalau rumah dan orangtua tak lagi menjadi tempat yang aman dan nyaman, lalu kemana anak-anak kecil ini akan berlindung? Saya jadi teringat pada kasus Ari Hanggara, bocah usia 8 tahun yang meninggal pada November 1984 akibat disiksa orangtuanya dengan sangat keji.

Saya paham, dalam setiap keluarga pasti ada masalah, entah soal suami selingkuh, soal ketidakpuasan di ranjang, masalah keuangan, keluarga besar, apapun…. Tapi menjadikan anak sebagai sasaran kemarahan yang tak semestinya, apakah itu pantas? Ke manakah hati nurani kita sebagai orang yang lebih tua?

Jadi, jangan heran, kalau anak-anak itu nantinya tumbuh menjadi anak yang bermasalah akibat trauma masa kecil. Ia akan kehilangan rasa percaya diri, rapuh, dan selalu mudah jatuh ke tangan orang-orang yang bermulut manis & penuh perhatian. Mungkin itu teman sebayanya, atau orang lebih tua yang memanfaatkan keluguan anak kita. Mungkin pacarnya, yang akan merayunya dengan rayuan gombal dan meminta melakukan hubungan seks sebagai tanda cinta….dan anak kita yang tidak pernah mendapat kehangatan cinta di dalam keluarga, akan mudah jatuh ke dalam rayuan predator seks di dalam rumah maupun di luar rumah…. Ketika sudah menikah pun, ia tak akan bisa lepas dari jerat suami yang menyanderanya dengan kekerasan, penghinaan dan perendahan, karena harga dirinya sudah hancur sejak kecil…

Saya jadi ingat ucapan si cantik almarhum Marilyn Monroe, bom-seks dan bintang film terkenal yang mengakhiri hidupnya secara tragis di usia 36 tahun, yaitu dengan cara bunuh diri pada tahun 1962. Dalam perjalanan hidupnya, berkali-kali ia menikah dan tersangkut affair dengan banyak pria terkenal, di antarakan Presiden AS saat itu John F. Kennedy. Orang selalu mengira bahwa dengan kecantikan dan kemolekannya, pastilah rasa percaya dirinya sangat besar, dan ia mampu menaklukkan dunia. Namun ia mengakui, bahwa sejak kecil ia tak pernah dibilang cantik oleh orangtuanya, “NO ONE EVER TOLD ME I WAS PRETTY WHEN I WAS A LITTLE GIRL. ALL LITTLE GIRLS SHOULD BE TOLD THEY ARE PRETY, EVEN THEY AREN’T”. Orangtua, sebaiknya, pujilah anakmu, walaupun ia tak cantik, tetaplah katakan bahwa ia cantik…
Demi mencari pengakuan itulah, Marilyn Monroe bertualang mencarinya dari pelukan lelaki yang satu ke pelukan lelaki yang lain, seumur hidupnya….
Familiar with it, anyone?

Aduuh, orangtua, di manakah kita…. ?? Kenapa begitu kejam pada anak-anak kita? Padahal anak-anak itu tak pernah minta dilahirkan. Mereka lahir akibat pertemuan sel sperma dan sel telur orangtuanya… dan bahkan kita tak pernah benar-benar menyiapkan diri untuk menjadi orangtua yang benar… Kenapa mereka harus menanggung kemarahan dan derita hidup kita???

GAUNG .... KEHIDUPAN ,,,

GAUNG .... KEHIDUPAN ,,,

Suatu Ketika Ada Sepasang Anak Dan Ayah Menjelajahi Sebuah Gua.

Tiba-tiba Sang Anak Terjatuh Dan Menjerit Keras, "Arggghhhhhhhhhh".
Anak Tersebut Terkejut, Dan Sesaat Mendengar Suara Yang Berulang Suatu Tempat Di Gua Itu.: "Arggghhhhhhhhhh"

Penasaran, Anak Itu bBpon itu, Sang Anak Berteriak,"PENGECUT"
Dia Menerima Jawaban :"PENGECUT"

Sejurus Kemudian, Sang Anak Melihat Kearah Ayahnya Dan Bertanya,"Apa Yang Terjadi ...Ayah?"

Sang Ayah Tersenyum Dan Berkata,"Nak, Perhatikan !"

Sang Ayah Berteriak,"KAMU ADALAH PEMENANG".
Dan Suara Jawaban Terdengar Sama Persis Seperti Apa Yang Diteriakkan Sebelumnya.

Kemudian Sang Ayah Menjelaskan Kepada Anaknya Bahwa Semua Orang Menyebutnya 'GAUNG' Tapi Itulah Sebenarnya Kehidupan.

"Ia Mengembalikan Apapun Yang Kamu Katakan Dan Lakukan".
"Hidup Ini Sebenarnya Adalah Pantulan Dari Apa Yang Kita Perbuat Sebelumnya, Nak".

Sahabatku :
Kita Tidak Akan Lepas Dari Apa Yang Kita Lakukan Sebelumnya. Semua Perbuatan Dan Perkataan Kita Bisa Jadi Akan Menentukan Apa Yang Kita Dapatkan Kelak.

Layaknya Gaung Di Goa, Kita Pun Tidak Pernah Lepas Dari Pantulan-Pantulan Kehidupan Yang Mengiringi Langkah Hidup Kita Kedepan.

JIka Kita Berbuat Baik, Maka Bisa Jadi Kita Akan Menuai Kebaikan Kelak.
Namun Kebalikannya, Jika Apa Yang Kita Katakan Dan Perbuat Tidak Sesuai Maka Kelak Kita Mendapat Balasan.

Sama Jika Kita Menginginkan Banyak Cinta Mendampingi Hidup Kita, Maka Ciptakan Lebih Banyak Cinta Dalam Hati Kita.

Jika Kita Inginkan Keberhasilan Dalam Hidup, Maka Ciptakan Suasana-Suasana Yang Membuat Kita Tetap Semangat Dalam Berusaha, Teguh Dalam Do'a.

Namun, Jika Kita Telah Terbiasa Berperilaku Tidak Sesuai, Maka Kemungkinan Hal-Hal Yang Baik Takkan Kita Capai.

Tuhan Maha Adil, Sehingga Ia Melihat Apa Yang Kita Lakukan.

Itu Semua Akan Kembali Kepada Apa Yang Kita Lakukan Kemarin,Sekarang Atau Kelak.

Demikianlah ...

BUNGA ..... BAKUNG ,,,

BUNGA ..... BAKUNG ,,,

Seorang Anak Sambil Menangis Kembali Ke Rumah. Ia Menangis Semakin Keras Ketika Bertemu Ibunya. Ia Merasa Segala Usahanya Tidak Dihiraukan Baik Oleh Guru Maupun Teman-Teman . Ia Telah Berusaha, Namun Seakan-Akan Usahanya Tidak Layak Dihargai. Ia Menjadi Benci Akan Teman-Temannya. Ia Menjengkeli Gurunya.

Setelah Mendengar Keluhan Anaknya, Sang Ibu Bertanya: 'Pernahkan Engkau Memperhatikan Kembang Bakung Milik Tetangga Di Lorong Jalan Ke Rumah Kita?
Anak Itu Menggelengkan Kepala.

Bakung Itu Berkembang Setiap Pagi, Dan Di Akhir Hari Kembang Bakung Tersebut Akan Layu Dan Mati. Namun Sebelum Mati, Ia Telah Memberikan Yang Terbaik, Ia Telah Memancarkan Keindahannya.' Anak Itu Berhenti Menangis Dan Mendengarkan Dengan Penuh Hati.

Setiap Hari Ia Memberikan Keindahan Yang Sama. Setiap Hari Ia Memberikan Keharuman Yang Sama Walau Kadang Tak Dihiraukan Orang.
Keindahannya Tak Pernah Berkurang Karena Engkau Tak Pernah Memperhatikannya.
Ia Tidak Pernah Bersedih Bila Tak Diperhatikan Orang, Karena Ia Tahu Bahwa Dalam Hidupnya Ia Cuma Punya Satu Misi Yakni Memberikan Keindahan.
Anak Itu Pun Memahami Maksud Ibunya.

Sahabatku :
Mungkin Tidak Gampang Untuk Menunjukkan "Keindahan" Kita Dikala Sesuatu Yang Berada Di Sekitar Kita Adalah Kebalikannya. Namun, Bukankah Yang Maha Pencipta Maha Menyayangi Sehingga Kasih-Nya Masih Dapat Terpancar Di Dunia Ini Walau Kini Penuh Dengan Kesesakan, Keputusasaan, Kerusakan,,,

Dan Yang Maha Pencipta Pun Mencipta Manusia Dengan Segala Kekhasan Sifat, Sungguh Sesuatu Yang Sia-Sia Jika Selama Hidup Kita Tak Pernah Memberikan "Keindahan" Layaknya Bunga Bakung Itu.

Sahabat :
Tetaplah "INDAH" Walau Dunia Tak Lagi Ramah,,,
Tetaplah "BERMANFAAT" Bagi Siapapun, Karena Itulah Tujuan Hidup

Tetaplah Tersenyum ..... Walaupun Di Sakiti
Ingatlah ...!!!
Yang Namanya Berlian Tetaplah Berlian ... Dimanapun Dia Berada
Suatu Saat Akan Di Sadari
Sahabat ..... Semangat ,,,,

YA TUHANKU, ...... KENAPA ENGKAU TIDAK MENOLONGKU ?

YA TUHANKU, ...... KENAPA ENGKAU TIDAK MENOLONGKU ?

Ada Seorang Laki – Laki Yang Tinggal Di Dekat Sebuah Sungai. Bulan – Bulan Musim Penghujan Sudah Dimulai.

Hampir Tidak Ada Hari Tanpa Hujan Baik Hujan Rintik-Rintik Maupun Hujan Lebat.

Pada Suatu Hari Terjadi Bencana Di Daerah Tersebut. Karena Hujan Turun Deras Agak Berkepanjangan, Permukaan Sungai Semakin Lama Semakin Naik, Dan Akhirnya Terjadilah Banjir.

Saat Itu Banjir Sudah Sampai Ketinggian Lutut Orang Dewasa. Daerah Tersebut Pelan-Pelan Mulai Terisolir. Orang – Orang Sudah Banyak Yang Mulai Mengungsi Dari Daerah Tersebut, Takut Kalau Permukaan Air Semakin Tinggi.

Lain Dengan Orang-Orang Yang Sudah Mulai Ribut Mengungsi, Lelaki Tersebut Tampak Tenang Tinggal Dirumah. Akhirnya Datanglah Truk Penyelamat Berhenti Di Depan Rumah Lelaki Tersebut.

“Pak, Cepat Masuk Ikut Truk Ini, Nggak Lama Lagi Banjir Semakin Tinggi”, Teriak Salah Satu Regu Penolong Ke Lelaki Tersebut.

Si Lelaki Menjawab: “Tidak, Terima Kasih, Anda Terus Saja Menolong Yang Lain. Saya Pasti Akan Diselamatkan Tuhan. Saya Ini Kan Sangat Rajin Berdoa.”

Setelah Beberapa Kali Membujuk Tidak Bisa, Akhirnya Truk Tersebut Melanjutkan Perjalanan Untuk Menolong Yang Lain.

Permukaan Air Semakin Tinggi. Ketinggian Mulai Mencapai 1.5 Meter. Lelaki Tersebut Masih Di Rumah, Duduk Di Atas Almari.

Datanglah Regu Penolong Dengan Membawa Perahu Karet Dan Berhenti Di Depan Rumah Lelaki Tersebut.

“Pak, Cepat Kesini, Naik Perahu Ini. Keadan Semakin Tidak Terkendali. Kemungkinan Air Akan Semakin Meninggi.

Lagi-Lagi Laki-Laki Tersebut Berkata: ” Terima Kasih, Tidak Usah Menolong Saya, Saya Orang Yang Beriman, Saya Yakin Tuhan Akan Selamatkan Saya Dari Keadaan Ini.

Perahu Dan Regu Penolongpun Pergi Tanpa Dapat Membawa Lelaki Tersebut.

Perkiraan Banjir Semakin Besar Ternyata Menjadi Kenyatan. Ketinggian Air Sudah Sedemikian Tinggi Sehingga Air Sudah Hampir Menenggelamkan Rumah-Rumah Disitu. Lelaki Itu Nampak Di Atas Wuwungan Rumahnya Sambil Terus Berdoa.

Datanglah Sebuah Helikopter Dan Regu Penolong. Regu Penolong Melihat Ada Seorang Laki-Laki Duduk Di Wuwungan Rumahnya. Mereka Melempar Tangga Tali Dari Pesawat. Dari Atas Terdengar Suara Dari Megaphone: ” Pak, Cepat Pegang Tali Itu Dan Naiklah Kesini. “, Tetapi Lagi-Lagi Laki-Laki Tersebut Menjawab Dengan Berteriak:”Terima Kasih, Tapi Anda Tidak Usah Menolong Saya. Saya Orang Yang Beriman Dan Rajin Berdoa. Tuhan Pasti Akan Menyelamatkan Saya.

Ketinggian Banjir Semakin Lama Semakin Naik, Dan Akhirnya Seluruh Rumah Di Daerah Tersebut Sudah Terendam Seluruhnya.

Bagaimana Nasib Lelaki Tersebut?

Lelaki Tersebut Akhirnya Mati Tenggelam.

Di Akhirat Dia Dihadapkan Pada Tuhan. Lelaki Ini Kemudian Mulai Berbicara Bernada Protes:”Ya Tuhan, Aku Selalu Berdoa Padamu, Selalu Ingat Padamu, Tapi Kenapa Aku Tidak Engkau Selamatkan Dari Banjir Itu?”

Tuhan Menjawab Dengan Singkat: “Aku Selalu Mendengar Doa-Doamu, Untuk Itulah Aku Telah Mengirimkan Truk, Kemudian Perahu Dan Terakhir Pesawat Helikopter. Tetapi Kenapa Kamu Tidak Ikut Salah Satupun?

Sebuah Cerita Menarik. Demikian Juga Dalam Kehidupan Kita, Kita Bekerja Dan Selalu Melakukan Doa Kepada Allah S.w.t. Dan Allah Sudah Sering Mengirimkan “Truk”, “Perahu”, Dan “Pesawat” Kepada Kita,
Tapi Kita Tidak Menyadarinya.

Sahabatku : Renungkanlah

MUTIARA RENUNGAN ,,,,

MUTIARA RENUNGAN ,,,,

Doa Bukanlah "Ban Serep" Yang Dapat Kamu Keluarkan Ketika Dalam Masalah, Tapi "Kemudi" Yang Menunjukkan Arah Yang Tepat.

Kenapa Kaca Depan Mobil Sangat Besar Dan Kaca Spion Begitu Kecil ?
Karena Masa Lalu Kita Tidak Sepenting Masa Depan Kita.
Jadi .... Pandanglah Ke Depan Dan Majulah.

Pertemanan Itu Seperti Sebuah Buku.
Hanya Membutuhkan Waktu Beberapa Detik Untuk Membakarnya, Tapi Butuh Waktu Tahunan Untuk Menulisnya.

Semua Hal Dalam Hidup Adalah Sementara.
Jika Berlangsung Baik, Nikmatilah, Karena Tidak Akan Bertahan Selamanya.
Jika Berlangsung Salah, Jangan Khawatir, Karena Juga Tidak Akan Bertahan Lama.

Teman Lama Adalah Emas!
Teman Baru Adalah Berlian!
Jika Kamu Mendapat Sebuah Berlian, Jangan Lupakan Emas! Karena Untuk Mempertahankan Sebuah Berlian, Kamu Selalu Memerlukan Dasar Emas.

Seringkali Ketika Kita Hilang Harapan Dan Berpikir Ini Adalah Akhir Dari Segalanya, Tuhan Tersenyum Dari Atas Dan Berkata " Tenanglah HambaKu.., Itu Hanyalah Belokan, Bukan Akhir!

Ketika Tuhan Memecahkan Masalahmu, Kamu Memiliki Kepercayaan Pada KemampuanNya; Ketika Tuhan Tidak Memecahkan Masalahmu, Dia Memiliki Kepercayaan Pada Kemampuanmu.

Seorang Buta Bertanya Pada Tuhan : "Apakah Ada Yang Lebih Buruk Daripada Kehilangan Penglihatan Mata?"
Tuhan Menjawab : "Ya Ada!, Kehilangan Visimu Dan Kepesimisan Yang Ada Didiri Seseorang!!"

Ketika Kamu Berdoa Untuk Orang Lain, Tuhan Mendengarkanmu , Dan Terkadang, Ketika Kamu Aman Dan Happy, Ingat Bahwa Seseorang Telah Mendoakanmu.

Demikianlah ,,,,

BERMAKRIFATULLAH ...... { RENUNGAN JIWA }

BERMAKRIFATULLAH ...... { RENUNGAN JIWA }

Kalau dalam menjalani proses bermakrifat itu kita akhirnya berhasil mengenal Allah sebagai Wajibul Wujud, maka kita disebut sebagai orang yang sudah BERMAKRIFATULLAH, orang yang sudah mengenal Allah. Maka ketika kita mendirikan Shalat, kita akan selalu INGAT kepada ALLAH yang sudah kita kenali itu. Saat Wudu’ kita ingat Allah…, Saat takbiratul ihram kita ingat Allah…, saat membaca setiap ayat do’a iftitah kita ingat Allah, saat kita membaca al fatihah dan ayat-ayat Al qur’an kita ingat Allah…, saat kita rukuk dan sujud dan membaca do’a-do’anya kita ingat Allah…, dari awal sampai akhir shalat kita selalu akan ingat Allah. Bahkan selesai shalatpun kita akan ingat Allah, ketika berdiri kita ingat Allah, ketika duduk kita ingat Allah, ketika berbaring kita ingat Allah, ketika berniaga dan bekerja kita ingat Allah. Tiada satu saatpun di dalam hidup kita yang kita buang-buang dengan melupakan Allah.

Karena setiap saat kita sudah mengingat Allah, maka Allahpun lalu membalasnya dengan Ingatan-Nya kepada kita. Fadzkurunii adzkurkum…!. Ingat kita dibalas oleh Allah dengan Ingat-Nya. Sebagai tanda bahwa Allah telah membalas ingat kita itu, Dia mengirimkan RIQQAH ke dalam dada kita. Dada kita dialiri rasa dingin sejuk seperti sedang diguyur dengan air es. Rasa dingin itu menjalar keseluruh tubuh kita. Bulu roma kita berdiri. Kulit kita menggigil halus, hati kita menggigil lembut. Butir-butir air mata kita berloncatan keluar dengan sangat deras, mereka seperti berebutan untuk menyambut kebahagiaan yang sedang dicurahkan oleh Allah. Sel-sel tubuh kita bergetar halus menerima Rahmat Allah yang sedang turun itu. “Taqsyairru minhu juludulladzinayakhsyaunarabbahum…, kharru sujjadawwabuqiya…!. Nikmatnya saat itu melebihi rasa nikmat dunia yang ternikmat yang pernah kita rasakan.

Karena memang Riqqah itu adalah bentuk Rahmat Allah yang sedang turun kepada kita. Seakan-akan Allah memberitahu kita agar kita segera berdoa ketika itu juga. Nabi pernah bersabda kepada Ubay bin Ka'ab: “ightanimuu ad du'a 'inda riqqati fa innaha rahmah…”, segera berdo'a saat di hatimu terasa ada riqqah sesungguhnya itu adalah rahmat yang sedang turun.
Dengan tanda yang diberikan oleh Allah bahwa Dia telah mengingat kita pula, maka setiap kali ada permasalahan dan problematika hidup yang menimpa kita, semua itu tidak sedikitpun lagi membuat kita khawatir, takut dan sedih. Kita tinggal berkata kepada-Nya: “Ya Allah, tidak akan menimpa kami problematika hidup ini kecuali sudah Engkau izinkan. Dzalika taqdirul ‘adziizil ‘aliim, Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Lalu kita tunggu Allah memberikan petunjuk-Nya kedalam Qalbu kita (yahdi Qalbahu)…”. Karena memang bersama Riqqah itu ikut pula turun ilham, hidayah, sakinah, cinta, tenteram, tenang, talinu, lembut. “Tsumma talinu juluduhum wa qulu buhum ilaa dzikrillah…”.

Kualitas dan kuantitas Ilham, hidayah, atau petunjuk Allah yang akan kita terima bersama riqqah yang turun itu sangatlah tergantung kepada seberapa besar kapasitas kekhalifahan Allah dimuka bumi ini yang bersedia untuk kita pikul atau ambil. Kalau kapasitas kita hanya sekedar untuk diri kita sendiri, atau untuk keluarga kita sendiri, maka kualitas dan kuantitas ilham dan hidayah yang akan kita terima itu juga sangatlah sedikit. Semakin besar kapasitas kekhalifahan yang kita pikul itu, maka semakin besar pula kualitas dan kuantitas ilham dan hidayah yang akan kita terima. Tapi, walaupun begitu, ilham atau hidayah itu, ketika kita nanti berbicara tentang Lauhul Mahfuz, semuanya itu sudah di takdirkan, direncanakan, dan tertulis dengan sangat sempurna. Ia hanya tinggal menunggu waktu penzahirannya saja.

Dalam hal ilham ini, kita hanya diberi kesempatan oleh Allah untuk tahu “sedikit lebih awal” dari kejadian atau peristiwa yang sebenarnya. Jadi Ilham itu hanyalah sekedar pemahaman yang didahulukan, atau penyingkapan yang didahulukan, atau pemberitahuan yang didahulukan, atau pengalaman yang didahulukan, atas peristiwa, problematika, atau permasalahan masa depan yang akan kita hadapi, atau solusi-solusi yang kita butuhkan terhadap permasalahan masa lalu kita untuk kita pakai nantinya dalam menjalankan fungsi kekhalifahan kita di muka bumi ini. Tegasnya, ilham itu bukanlah sebagai tanda bahwa kita adalah seorang yang hebat. Tidak. Tapi itu hanyalah salah satu pertanda saja bahwa kita disayangi oleh Allah.

Tapi ingatlah bahwa kita tidak mencari Riqqah itu, kita tidak mencari-cari Ilham itu. Riqqah dan ilham itu datang dengan sendirinya begitu kita mengingat Allah. Jangan mengingat Riqqah, jangan mengingat Ilham, karena pasti kita tidak akan mendapatkannya dengan begitu. Ingatlah hanya Allah…

Mengingat Allah setiap saat dalam keadaan sadar (tidak tidur dan tidak mabuk) inilah yang akan membuahkan rasa IHSAN kedalam dada kita. Rasanya seperti kita kembali berada di Alam Azali. Ada keakraban yang amat sangat antara kita dengan Allah. Ada rasanya, rasa diawasi, rasa sungkan, rasa dekat, rasa dibela, rasa diberitahu, rasa dilindungi. Dan rasa IHSAN ini pulalah yang akan membuat kita bisa merasakan bahwa kita sedang berada dijalan yang salah. Karena saat salah itu kita akan merasa ditinggalkan oleh Allah, kita dibenci oleh Allah, kita dimarahi oleh Allah. Dan itu alangkah menyakitkan sekali. Tersiksa sekali. Tentu saja perubahan-perubah rasa seperti ini tidak akan didapatkan oleh orang-orang yang belum pernah merasakan rasa IHSAN ini.

Sebab barang siapa yang tidak mengenal Allah, kemudian dia melakukan shalat, maka shalatnya pastilah shalat orang munafik. Dia sedikit sekali mengingat Allah di dalam shalat itu, ingatannya berkelana kian kemari, dia malas-malasan, dia ria. Saat dia menyebut Allahu Akbar, ingatannya berada pada berbagai benda dan atribut miliknya. Saat dia sujud dan rukuk yang katanya menghormati dan menyembah Allah, ingatannya sedang berada pada harta benda, pekerjaan, dan dunia kesenangannya. Padahal munafik di hadapan Allah, maka munafik pulalah dia dihadapan sesama manusia. Pasti. Mencuri, korupsi, berzina, dan perbuatan maksiat lainnya bisa dia lakukan dengan sangat mudah dengan bungkus lahiriahnya seperti orang yang berpendidikan tinggi, agamis, terhormat, dan alim.

Orang-orang yang tidak bermakrifat kepada Allah pulalah yang akan selalu datang minta pertolongan kepada yang lain, selain Allah, setiap kali dia menghadapi masalah di dalam hidupnya. Dia akan datang minta pertolongan kepada dukun, kepada hipnoterapis, kepada terapis-terapis lainnya yang berkedok spiritualis, kepada ahli getaran, ahli ilmu hikmah, dan ahli ilmu quantum-quantum lainnya yang katanya hebat-hebat dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan menyelesaikan setiap persoalan hidupnya. Bahkan sekedar untuk berdo’a kepada Allahpun dia sudah tidak sanggup lagi, sehingga dia selalu dan selalu akan minta tolong kepada orang-orang yang berlagak hebat itu untuk dido’akan.

Sungguh barang siapa yang tidak bermakrifat kepada Allah, maka dia akan bermakrifat kepada Tahgut. Ketika kita berpaling dari ingat kepada Allah yang Maha Rahman, maka seketika itu juga Allah akan mengirim dan membiarkan syetan, Qarin, untuk menyertai dan menemani kita dalam setiap langkah kita dalam menjalani kehidupan kita. Lalu Qarin itu akan membuat kita bertambah lupa dari mengingat Allah. Ia akan memperdaya kita dengan angga-angan kosong dan berbuat lalai. Ia akan memperelokkan pandangan mata kita terhadap amalan-amalan jahat yang kita lakukan. Ia memperdayakan kita seakan-akan dalam kesesatan itu kita telah berada dalam petunjuk dan hidayah. Ia akan membisikkan dan mengajak kita untuk melanggar perintah Allah. Ia akan menyebabkan kita mudah melakukan permusuhan dan kebencian diantara kita. Ia akan menjadikan sahabat kita menjadi musuh kita. Ia akan membuat istri dan anak-anak kita menjadi musuh kita.

Bersambung...

TIKET ... AKHIRAT ,,

TIKET ... AKHIRAT ,,

Pada Suatu Hari, Ibrahim Bin Adham, Seorang Tokoh Sufi Besar Mencoba Memasuki Sebuah Tempat Pemandian Umum. Penjaganya Meminta Uang Untuk Membayar Tiket Masuk. Ibrahim Menggeleng Dan Mengaku Bahwa Ia Tidak Punya Uang Untuk Membeli Karcis Masuk.

Penjaga Pemandian Kemudian Berkata,
"Jika Engkau Tidak Punya Uang, Maka Engkau Tidak Boleh Masuk."
Seketika Itu Ibrahim Menjerit Dan Tersungkur Di Atas Tanah. Dari Mulutnya Terdengar Ratapan-Ratapan Kesedihan. Para Pejalan Kaki Yang Lewat Berhenti Dan Berusaha Menghiburnya.

Seseorang Bahkan Ada Yang Menawarinya Uang Agar Ia Dapat Masuk Ke Tempat Pemandian.
Ibrahim Menjawab, Aku Menangis Bukan Karena Ditolak Masuk Ke Tempat Pemandian Ini Atau Karena Aku Tidak Bisa Masuk, Ketika Si Penjaga Meminta Ongkos Untuk Membayar Karcis Masuk .
Melainkan Aku Langsung Teringat Pada Sesuatu Yang Membuatku Menangis. Jika Aku Tidak Diizinkan Masuk Ke Pemandian Dunia Ini Karena Tidak Mampu Membeli Tiket Masuk, Lalu Harapan Apa Yang Dapat Kumiliki Agar Aku Diizinkan Memasuki Surga?

Apa Yang Akan Terjadi Kepadaku Jika Mereka Menuntut, Amal Saleh Apakah Yang Telah Aku Bawa?
Apa Yang Telah Aku Kerjakan Cukup Berharga?

Sama Seperti Ketika Aku Diusir Dari Pemandian Karena Tidak Mampu Membayar, Aku Tentu Tidak Akan Diperbolehkan Memasuki Surga Jika Aku Tidak Mempunyai Amal Saleh Sedikitpun.
Itulah Sebabnya Aku Menangis Dan Meratap.

Orang-Orang Yang Ada Di Sekitarnya Begitu Mendengar Ucapan Ibrahim Langsung Terjatuh Dan Menangis Bersama Ibrahim.

Sahabatku : Mari ....Kita Ambil Hikmah Nya ,,,,

Jumat, 21 Februari 2014

SEJARAH VALENTINE DAY , MAKSIAT BERBUNGKUS KASIH SAYANG

 
SEJARAH VALENTINE DAY , MAKSIAT BERBUNGKUS KASIH SAYANG
Oleh : Hj. Irena Handono

Keterangan gambar : Ritual Upacara Lupercalia, cikal bakal Valentine Day

Meski nasihat-nasihat, imbauan-imbauan para ulama, ustadz-ustadzah tentang Valentine selalu didengungkan tiap bulan Pebruari, tapi ternyata masih banyak orang tua para remaja yang masih berpemahaman salah tentang Valentine’s Day. Valentine hanya dianggap sebagai budaya remaja modern saja. Padahal ada bahaya besar di balik Valentine yang siap menerkam para remaja. Ini yang tidak disadari para orang tua.

Tiap bulan Pebruari remaja yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau banyak ustad-ustazah memperingatkan nilai-nilai akidah Kristen yang dikandung dalam peringatan tersebut, namun hal itu tidak terlalu dipusingkan mereka. "Aku ngerayain Valentine kan buat fun-fun aja...." begitu kata mereka.

Tanggal 14 Pebruari dikatakan sebagai ‘Hari Kasih Sayang’. Apa benar? Mari kita tilik sejarahnya.

Siapakah Valentine?

Tidak ada kejelasan, siapakah sesungguhnya yang bernama Valentine. Beragam kisah dan semuanya hanyalah dongeng tentang sosok Valentine ini. Tetapi setidaknya ada tiga dongeng yang umum tentang siapa Valentine.

Pertama, St Valentine adalah seorang pemuda bernama Valentino yang kematiannya pada 14 Pebruari 269 M karena eksekusi oleh Raja Romawi, Claudius II (265-270). Eksekusi yang didapatnya ini karena perbuatannya yang menentang ketetapan raja, memimpin gerakan yang menolak wajib militer dan menikahkan pasangan muda-mudi, yang hal tersebut justru dilarang. Karena pada saat itu aturan yang ditetapkan adalah boleh menikah jika sudah mengikuti wajib militer.

Kedua, Valentine seorang pastor di Roma yang berani menentang Raja Claudius II dengan menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan menolak menyembah dewa-dewa Romawi. Ia kemudian meninggal karena dibunuh dan oleh gereja dianggap sebagai orang suci.

Ketiga, seorang yang meninggal dan dianggap sebagai martir, terjadi di Afrika di sebuah provinsi Romawi. Meninggal pada pertengahan abad ke-3 Masehi. Dia juga bernama Valentine.

Ucapan ”Be My Valentine”

Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan kata “Valentine” berasal dari Latin yang berarti : “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi “Sang Maha Kuasa”) dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut syirik, artinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta’ala. Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut Tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!

Tradisi penyembah berhala

Sebelum masa kekristenan, masyarakat Yunani dan Romawi beragama pagan yakni menyembah banyak Tuhan atau Paganis-polytheisme. Mereka memiliki perayaan/pesta yang dilakukan pada pertengahan bulan Pebruari yang sudah menjadi tradisi budaya mereka. Dan gereja menyebut mereka sebagai kaum kafir.

Di zaman Athena Kuno, tersebut disebut sebagai bulan GAMELION. Yakni masa menikahnya ZEUS dan HERA. Sedangkan di zaman Romawi Kuno, disebut hari raya LUPERCALIA sebagai peringatan terhadap Dewa LUPERCUS, dewa kesuburan yang digambarkan setengah telanjang dengan pakaian dari kulit domba.

Perayaan ini berlangsung dari 13 hingga 18 Pebruari, yang berpuncak pada tanggal 15. Dua hari pertama (13-14 Februari) dipersembahkan untuk Dewi Cinta (Queen of Feverish Love) Juno Februata. Di masa ini ada kebiasaan yang digandrungi yang disebut sebagai Love Lottery/Lotre pasangan, di mana para wanita muda memasukkan nama mereka dalam sebuah bejana kemudian para pria mengambil satu nama dalam bejana tersebut yang kemudian menjadi kekasihnya selama festival berlangsung. Seiring dengan invasi tentara Roma, tradisi ini menyebar dengan cepat ke hampir seluruh Eropa.

Hal ini menjadi penyebab sulitnya penyebaran agama Kristen yang saat itu tergolong sebagai agama baru di Eropa. Sehingga untuk menarik jemaat masuk ke Gereja maka diadopsilah perayaan kafir pagan ini dengan memberi kemasan kekristenan. Maka Paus Gelasius I pada tahun 469 M mengubah upacara Roma Kuno Lupercalia ini menjadi Saint Valentine's Day.

Ini adalah upaya Gelasius menyebarkan agama kristen melalui budaya setempat. Menggantikan posisi dewa-dewa pagan dan mengambil St Valentine sebagai sosok suci lambang cinta. Ini adalah bentuk sinkretisme agama, mencampuradukkan budaya pagan dalam tradisi Kristen. Dan akhirnya diresmikanlah Hari Valentine oleh Paus Gelasius pada 14 Pebruari di tahun 498.

Bagaimanapun juga lebih mudah mengubah keyakinan masyarakat setempat jika mereka dibiarkan merayakan perayaan di hari yang sama hanya saja diubah ideologinya. Umat Kristen meyakini St Valentino sebagai pejuang cinta kasih. Melalui kelihaian misionaris, Valentine’s Day dimasyarakatkan secara internasional.

Jelas sudah, Hari Valentine sesungguhnya berasal dari tradisi masyarakat di zaman Romawi Kuno, masyarakat kafir yang menyembah banyak Tuhan juga berhala. Dan hingga kini Gereja Katholik sendiri tidak bisa menyepakati siapa sesungguhnya St Valentine. Meskipun demikian perayaan ini juga dirayakan secara resmi di Gereja Whitefriar Street Carmelite di Dublin-Irlandia.

Valentin di Indonesia

Valentine’s Day disebut ‘Hari Kasih Sayang’, disimbolkan dengan kata ‘LOVE’. Padahal kalau kita mau jeli, kata ‘kasih sayang’ dalam bahasa inggris bukan ‘love’ tetapi ‘Affection’. Tapi mengapa di negeri-negeri muslim seperti Indonesia dan Malaysia, menggunakan istilah Hari Kasih Sayang. Ini penyesatan.

Makna ‘love’ sesungguhnya adalah sebagaimana sejarah GAMELION dan LUPERCALIA pada masa masyarakat penyembah berhala, yakni sebuah ritual seks/perkawinan. Jadi Valentine’s Day memang tidak memperingati kasih sayang tapi memperingati love/cinta dalam arti seks. Atau dengan bahasa lain, Valentine’s Day adalah HARI SEKS BEBAS.

Dan pada kenyataannya tradisi seks bebas inilah yang berkembang saat ini di Indonesia. Padahal di Eropa sendiri tradisi ini mulai ditinggalkan. Maka, semua ini adalah upaya pendangkalan akidah generasi muda Islam.

Inilah yang dikatakan Samuel Zweimer dalam konferensi gereja di Quds (1935): “Misi utama kita bukan menghancurkan kaum Muslim. Sebagai seorang Kristen tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas yang hanya mengejar kepuasan hawa nafsu”.

Amalan Yang Membawa Seseorang Itu Ke Syurga


JALAN KE SYURGA

Amalan Yang Membawa Seseorang Itu Ke Syurga
Insya-Allah:

1. Lakukan 12 rakaat sholat sunat sebelum atau sesudah sholat fardhu iaitu 2 sebelum Subuh, 4 sebelum Zuhur dan 2 selepasnya, 2 selepas Maghrib dan 2 selepas Isya. Faedahnya Allah SWT akan membina baginya mahligai dalam syurga. Ini berdasarkan hadist yang bermaksud " Barangsiapa yang dapat mengerjakan 12 rakaat sholat sunat secara sukarela, maka dibina baginya mahligai dalam syurga."
- (Hadith Riwayat Imam Muslim)

2. Dua rakaat pada waktu malam
Faedahnya: Doanya terkabul, dosanya diampunkan Allah, hajatnya diperkenankan. Dalilnya seperti yang ditegaskan oleh Rasulullah s.a.w : "Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia setiap malam (lebih-lebih lagi sepertiga malam) hingga Dia berfirman: "Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku pasti Aku perkenankan, siapa yang meminta kepada-Ku pasti Aku berikan kepadanya dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku pasti Aku ampunkan dosanya."
- (Hadith riwayat Imam Bukhari )

3. Lakukan 2, 4, atau 8 rakaat sholat Dhuha.
Faedahnya: Seolah-olah seseorang itu bersedekah setiap urat-urat jemarinya. Dalilnya seperti yang disabdakan oleh Rasulullah s.a.w yang bermaksud: "Bahwasanya daripada kamu setiap tulang empat keratnya adalah sedekah, setiap tasbihnya adalah sedekah, setiap puji-pujiannya adalah sedekah, setiap ucapan Lailaha illallah adalah sedekah, setiap takbirnya adalah sedekah, Amar makruf yang dilakukan adalah sedekah, Nahi mungkarnya adalah sedekah, dia akan diganjari pahala dengan hal yang demikian, termasuklah dua rakaat dilakukan pada waktu Dhuha."
- (Riwayat Imam Bukhari )

4.Membaca surah al-Mulk.
Faedahnya: Dapat selamatkan pembacanya daripada azab kubur. Dalilnya s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya terdapat satu surah dalam al-Quran yang mengandungi 30 ayat, ia mampu memberi syafaat kepada pembacanya dan akan diampunkan dosanya, iaitu surah Tabarakkallazi Biyadihil Mulk."
- (Riwayat hadith Imam Ahmaddan at-Tirmizi dengan derajat hadith Hasan)

5. Memperbanyakkan ucapan La Ilaha Illallah Wahdah, La Syarikalah, Lahul Mulku walahul Hamd, Wahuwa 'Ala Kulli Syaiin Qadir pada setiap hari 100 kali, maka baginya pembebasan 10 orang hamba, mendapat 100 pahala, dihapuskan 100 dosa dan menjadi benteng kejahatan syaitan dari pagi sampai sore ."
- (Hadith riwayat Imam Muslim )

6. Bershalawat ke atas junjungan Nabi Muhammad s.a.w.
Faedahnya: Terlepas daripada menjadi golongan bakhil/ kikir. Dallilnya seperti yang disabdakan Nabi s.a.w. yang bermaksud: "Sesungguhnya siapa yang bershalawat ke atasku dengan satu shalawat, maka Allah SWT akan bershalawat ke atasnya dengan sepuluh shalawat."
- (Hadith riwayat Imam Muslim).

Sabdanya lagi: "Orang yang bakhil itu adalah orang yang tidak mau bershalawat ke atasku ketika disebut namaku."
- (Hadith riwayat Imam at-Tirmizi dengan kedudukan hadith Hsan Gharib Sohih )

7. Mengucapkan Tasbih: "Subhanallahi Wa Bihamdihi, Subhanallahil 'Azim" 100 kali. Faedahnya: Ditanamkan baginya sebuah pohon kurma dalam syurga. Dalilnya, Nabi bersabda: "Siapa yang berkata Subhanallahi Wa Bihamdihi, Subahanallhil 'Azim 100 kali, akan ditanamkan baginya sebuah kurma dalam syurga."
- (Hadith riwayat Imam at-Tirmizi dan beliau berkata; Hadith ini Hasan Gharib )

8. Dengan banyak beristighfar iaitu mengucap "Astaghfirullah" 100 kali.
Faedahnya Allah SWT akan menghilangkan segala kesulitannya serta melapangkan rizkinya. Dalilnya seperti yang disabdakan Rasulullah s.a.w. yang bermaksud: "Siapa yang membiasakan dirinya dengan Istighfar/Astaghfirullah (100 kali), maka Allah SWT akan jadikan baginya jalan keluar daripada segenap kesempitan (hidup), kesusahannya akan dipermudahkan Allah SWT serta rizkinya akan diperolehi dengan cara tidak disangka-sangka."
- (Hadith riwayat Abu Daud, Ibnu Majah dan al-Hakim dengan kedudukan Hadist yang Sahih)

Sahabatku : Sangat Mudah Bukan ?
Mari Kita ....Laksanakan , Insya Allah ,,,

3 Panggilan Allah Kepada Umat Manusia "Renungan"

PANGGILAN ,,,,

Dikisahkan Oleh Seorang Gadis Yang Sedang Pergi Umrah Bersama Ibunya :
Saat Itu Dhuha, Hari Terakhir Aku Di Masjid Nabawi Untuk Menuju Mekah, Aku Bertanya Pada Ibu : “Ibu, Ada Cerita Apa Yang Menarik Dari Umrah?
Karena Ini Kertama Kali Aku Ber-Umrah.”
Lalu Ibu Memberikan Tausyiahnya. Ibu Berkata, “Anakku, ALLAH Hanya Memanggil Kita 3 Kali Saja Seumur Hidup.”
Keningku Berkerut..”Sedikit Sekali ALLAH Memanggil Kita Ya Bu..?”
Ibu Tersenyum.. “Iya, Tahu Tidak Apa Saja 3 Panggilan Itu?”
Saya Menggelengkan Kepala.. Lalu Ibu Berkata Lagi, “Panggilan Pertama Adalah Adzan.” Itu Adalah Panggilan ALLAH Yang Pertama. Panggilan Ini Sangat Jelas Terdengar Di Telinga Kita, Sangat Kuat Terdengar. Ketika Kita Shalat, Sesungguhnya Kita Menjawab Panggilan ALLAH. Tetapi ALLAH Masih fFeksibel, Dia Tidak “Cepat Marah” Akan Sikap Kita. Kadang Kita Terlambat, Bahkan Tidak Shalat Sama Sekali Karena Malas.
ALLAH Tidak Marah Seketika. Dia Masih Memberikan Rahmat-Nya, Masih Memberikan Kebahagiaan Bagi Umat-Nya, Baik Umat-Nya Itu Menjawab Panggilan Adzan-Nya Atau Tidak. ALLAH Hanya Akan Membalas Umat-Nya Ketika Hari Kiamat Nanti.”
Saya Terpekur........ Mata Saya Berkaca-Kaca. Terbayang Saya Masih Melambatkan Shalat Karena Meeting lah, Mengajar lah, Dan Lain Lain. Masya ALLAH..!!

Ibu Melanjutkan, “Anakku, Panggilan Yang Kedua Adalah Panggilan Umrah/Haji. Panggilan Ini Bersifat Halus. ALLAH Memanggil Hamba-Hamba-Nya Dengan Panggilan Yang Halus Dan Sifatnya “Bergiliran”. Hamba Yang Satu Mendapatkan Kesempatan Yang Berbeda Dengan Hamba Yang Lain. Jalannya Bermacam-Macam, Yang Tidak Punya Uang Menjadi Punya Uang, Yang Tidak Berencana Akan Pergi

Ketika Kita Mengambil Niat Haji/Umrah, Berpakaian Ihram Dan Melafadzkan “Labaik Allahumma Labaik…..”, Sesungguhnya Kita Saat Itu Menjawab Panggilan ALLAH Yang Ke Dua. Saat Itu Kita Merasa Bahagia, Karena Panggilan ALLAH Sudah Kita Jawab, Meskipun Panggilan Itu Halus Sekali. ALLAH Berkata, Laksanakan Haji/Umrah Bagi Yang Mampu..”
Mata Saya Semakin Berkaca-Kaca...... Subhanallah...... Saya Datang Menjawab Panggilan ALLAH Lebih Cepat Dari Yang Saya Rencanakan...... Alhamdulillah

“Dan Panggilan Ke 3, Lanjut Ibu, Adalah “KEMATIAN”.
Panggilan Yang Kita Jawab Dengan Amal Kita. Pada Kebanyakan Kasus, ALLAH Tidak Memberikan Tanda-Tanda Secara Langsung, Dan Kita Tidak Mampu Menjawab Dengan Lisan Dan Gerakan. Kita Hanya Menjawabnya Dengan Amal shaleh. Karena Itu Anakku, Manfaatkanlah Waktumu Sebaik-Baiknya

Jawablah 3 Panggilan ALLAH Dengan Hatimu Dan Sikap Yang Khusnul Khatimah InsyaALLAH Syurga Adalah Balasannya........ Aamiin
Mata Saya Basah Di Dalam Masjid Nabawi, Saya Sujud Bertaubat Pada ALLAH Karena Kelalaian Saya Dalam Menjawab Panggilan NYA

Sahabatku : Semoga Ada Hikmah Dan Manfaatnya

Kisah Tentang Profesor dan Pendayung Sampan

JANGANLAH SOMBONG ,,,

Ini adalah kisah lama namun saya postingkan kembali karena maknanya cukup bagus.

Suatu hari seorang profesor menyewa sebuah sampan untuk membuat kajian di tengah lautan.Pendayung itu merupakan lelaki tua yang sangat pendiam. Profesor sengaja mengupah lelaki tua itu karena dia tidak mau orang yang menemaninya banyak bertanya l tentang apa yang dia lakukan.

Dengan tekun Profesor itu melakukan tugasnya tanpa menghiraukan pendayung sampan. Dia mengambil air laut dan diisi kedalam tabung uji, digoncang-goncang, kemudian mencatat sesuatu di dalam buku catatan dibawanya. Berjam-jam lamanya Profesor itu melakukan kajian dengan tekun sekali. Pendayung sampan mendongak ke langit, memandang pada awan yang mula berarak kelabu. Dalam hati dia berkata “Hmm..tak lama hujan lebat akan turun..”

“OK semua sudah siap mari kita balik.” Lantas pendayung itu memutarkan sampannya dan mula mendayung ke arah pantai. Dalam perjalanan itu baru Profesor itu membuka mulut menegur pendayung sampan.

“Dah lama kamu mendayung sampan?” Tanya Profesor kepada pendayung sampan. “Hmm..hampir seumur hidupku,” jawab si pendayung ringkas.

“Seumur hidup kamu? Jadi kamu tidak tahu apa-apa selain mendayung sampan?” tanya Profesor itu lagi.

“Ya..”jawab pendayung sampan dengan ringkas.

Profesor belum berpuas hati dengan jawapan pendayung tua itu. “Kamu tahu Geografi?” Si pendayung menggeleng..

“Kalau begitu kamu hilang 25% dari usia hidup kamu.”
“Kamu tahu Biologi?”tanya Profesor itu lagi. Pendayung sampan itu menggeleng lagi.

“Kasihan kamu telah kehilangan 50% dari usia kamu.”

“Kamu tahu Fizika?” Profesor itu masih bertanya. Seperti tadi pendayung sampan itu hanya menggeleng.

“Sungguh kasihan kalau begitu kamu telah kehilangan 75% usia kamu.Malang sungguh nasib kamu semuanya tidak tahu. Seluruh hidup kamu hanya dihabiskan dengan sampan,tak ada gunanya lagi,” Profesor itu mengejek dan berkata dengan angkuh setelah merasakan dirinya yang terhebat. Pendayung sampan hanya mendiamkan diri.

Selang beberapa menit kemudian hujan turun dengan lebat, tiba-tiba ombak besar datang melanda. Sampan yang mereka naiki terbalik. Profesor dan pendayung sampan terpelanting. Sempat pula pendayung itu bertanya, “Kamu tahu berenang?” Profesor hanya menggeleng.

“Sayang sekali kamu telah kehilangan 100% nyawa kamu.” Kata pendayung itu sambil berenang ke pantai meninggalkan Profesor yang angkuh tadi.

RENUNGAN :

Sebagai seorang yang berilmu kita tidak boleh menyombongkan diri meskipun kita sudah merasa pandai,belum tentu kita bisa melakukan berbagai hal termasuk berenang.Tirulah si pendayung,meski kurang mengetahu lebih luas dunia luar,namun si pendayung mempunyai cukup pengalaman di laut untuk menyelamatkan dirinya dari gulungan ombak tersebut.

Sahabat :
Biarpun Kita Banyak Embel Embel Akademik
Janganlah Menganggap Remeh Orang Di Sekitar Kita
Janganlah Merasa TER ...Dari Mereka
Sebab Yang Maha Pintar ...... Hanyalah Allah ,,,
4

Kisah Tentang Keadilan Allah SWT

Keadilan Allah SWT

Suatu ketika Nabi Musa AS bermunajat di bukit Thursina. “Ya, Allah, tunjukkanlah keadilanmu kepadaku!”
Allah pun berfirman kepada Musa, “Jika Aku menampakkan keadilan-Ku kepadamu, engkau tidak akan sabar dan tergesa-gesa menyalahkan-Ku”.
“Dengan taufik-mu”, kata Musa, “aku akan bersabar menerima dan menyaksikan keadilan-mu”.

Firman-Nya, “pergilah engkau ke sebuah mata air. Bersembunyilah engkau di dekatnya dan saksikan apa yang akan terjadi”!
Musa pun pergi ke mata air yang ditunjukkan kepadanya. Tidak lama kemudian, datanglah seorang penunggang kuda. Ia turun dari kudanya, mengambil air dan minum. Saat itu, ia menyimpan sekantong uang. Dengan tergesa-gesa ia pergi sehingga lupa membawa uang yang disimpannya.

Tidak lama kemudian, datanglah seorang anak kecil untuk mengambil air. Ia melihat sekantong uang lalu mengambilnya dan langsung pergi.
Setelah anak itu pergi, datanglah seorang kakek buta. Ia mengambil air untuk minum, berwudhu dan sholat. Setelah si kakek selesai sholat, datanglah penunggang kuda tadi untuk mengambil uangnya yang tertinggal. Ia menemukan kakek buta itu sedang berdiri dan akan segera beranjak pergi.

“Wahai kakek tua, kamu pasti mengambil kantongku yang berisi uang”!
Betapa kagetnya kakek itu. Ia berkata, “Bagaimana saya dapat mengambil kantong Anda, sementara mata saya tidak dapat melihat?”
“Kamu jangan berdusta. Tidak ada orang lain disini selain dirimu”! Bentak si penunggang kuda. Setelah bersitegang, akhirnya kakek buta itu dibunuhnya. Kemudian, ia menggeledah baju si kakek, sayang ia tidak menemukan uang yang dicarinya.

Saat melihat kejadian tersebut nabi Musa protes kepada Allah SWT, “Ya Allah, hamba sungguh tidak sabar melihat kejadian ini. Namun hamba yakin Engkau Maha Adil. Mengapa kejadian itu bisa terjadi”?

Allah SWT mengutus malaikat Jibril untuk menjelaskan apa yang terjadi. “Wahai Musa, Allah Maha Mengetahui hal-hal gaib yang tidak engkau ketahui. Anak kecil yang mengambil kantong itu sebenarnya mengambil haknya sendiri. Dahulu, ayahnya pernah bekerja pada si penunggang kuda, tetapi jerih payahnya tidak dibayarkan. Jumlah yang harus dibayarkan sama persis dengan yang diambil anak itu. Sementara si kakek buta adalah orang yang membunuh ayah anak kecil itu sebelum ia mengalami kebutaan”.
Sumber: Abdurrahim, Sulaiman dan Abu Fawwaz dalam Asmaul Husna Effects

Saudaraku, begitulah keadilan Allah, SWT terhadap makhluknya. Terkadang kita sering berburuk sangka kepada Allah SWT. Kita sering merasa mengapa hanya kita yang diberi kesulitan oleh Allah SWT, sementara orang lain kita lihat selalu mendapat kebahagiaan dan kesenangan. Mengapa kita begitu sulit mencari nafkah, ketika orang lain begitu mudahnya mendapatkan kekayaan materi. Sering, karena keterbatasan kita sebagai manusia tidak mampu membaca keadilan Allah secara tepat. Kita menganggap Allah tidak adil karena keputusan-Nya terasa janggal dan merugikan diri kita.

Saudaraku, firman Allah ta'ala :
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu; dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(Q.S. Al Baqarah : 216)

Semoga Allah SWT mengampuni kita yang telah berburuk sangka kepada-Nya.
Aamiin Ya Allah ya Rabbal alamin, ...

Bahaya Lidah Manusia

LIDAH :

Dari Abu Hurairah R.a Menceritakan. "Seseorang Berkata Kepada Rasulullah SAW :
Wahai Rasulullah ! Si Fulanah (Seorang Wanita) Terkenal Banyak Melakukan Sholat, Puasa Dan Sedekah. Akan Tetapi Ia Sering Menyakiti Tetangga-Tetangganya Dengan Lidahnya". Rasulullah SAW Bersabda : "Ia Akan Berada Dalam Neraka".

Kemudian Orang Itu Bertanya Lagi : "Wahai Rasulullah ! Si Fulanah (Seorang Wanita) Terkenal Bahwa Ia Sedikit Puasa, Sedekah Dan Sholatnya, Tetapi Ia Tidak Pernah Menyakiti Tetangga-Tetangganya Dengan Lidahnya".
Rasulullah SAW Bersabda : "Ia Akan Berada Di Syurga".

Sahabat Yang KuKasihi :
Mari Kita Hentikan ....Bergunjing Dan Bergosip ,,,

Surah dan Doa untuk Ibu Hamil

SEDIKIT NASIHAT ...UNTUK YANG LAGI HAMIL

SURAH ALFATIHAH :Untuk Terang Hati Dan Kuat Ingatan Bagi Ibu Dan Bayi

SURAH MARYAM :Untuk memudahkan Ibu Hamil Bersalin Dan Memperoleh
Anak Yang Sabar juga Taat

SURAH LUKMAN : Untuk Memperoleh Anak Pintar Dan Santun

SURAH YUSUF : Untuk Memperoleh Anak Yang Cantiq Paras Juga Cantiq Akhlaq

SURAH AL - HUJURAT : Untuk Memperbanyak Susu Ibu Dan Anak Yang Bijaksana

SURAH YASIN : Untuk Ketenangan Hati Dan Anak Yang Tidak Terpengaruh
Dengan Godaan Syaitan Yang Mengajak Pada Maksiat

SURAH AT - TAUBAH : Untuk Membersihkan Jiwa

SURAH AL NAHL : Untuk Melahirkan Anak Yang Di Siplin

Sahabatku , Anak Anakku Juga Adikku: Yang Lagi Hamil
Mari .....Kita Amalkan
Insya Allah ...Akan Jadi Anak Shaleh Dan Shalehah

1 PERTANYAAN 3 JAWABAN { Abu Nawas }

Abu Nawas sebenarnya adalah seorang ulama yang alim.
Tak begitu mengherankan jika Abu Nawas
mempunyai murid yang tidak sedikit.
Diantara sekian banyak muridnya,
ada satu orang yang hampir selalu menanyakan
mengapa Abu Nawas mengatakan begini dan begitu.
Suatu ketika ada tiga orang tamu bertanya kepada Abu Nawas
dengan pertanyaan yang sama.

Orang itu pertama mulai
bertanya, “Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan
dosa2 besar atau orang yang mengerjakan dosa2
kecil?”

“Orang yang mengerjakan dosa2 kecil.”jawab Abu Nawas.

“Mengapa ?” kata orang pertama.

“Sebab lebih mudah diampuni oleh Tuhan.” kata Abu
Nawas.
Orang pertama puas karena ia memang yakin begitu.

Orang kedua bertanya dengan pertanyaan yang sama.

Seperti pertanyaan diatas .....

“Orang yang tidak mengerjakan keduanya”. Jawab
Abu Nawas. “Mengapa?” kata orang kedua.
“Dengan tidak mengerjakan keduanya, tentu tidak
memerlukan pengampunan dari Tuhan”. kata Abu
Nawas.

Orang kedua langsung bisa mencerna dan memahami
jawaban Abu Nawas tersebut. Orang ketiga pun bertanya dengan pertanyaan yang
sama seperti diatas. Abu Nawas lalu menjawab;
“Orang yang mengerjakan dosa2 besar”.

“Mengapa?” kata orang ketiga.
“Sebab pengampunan Allah kepada hambaNya
sebanding dengan besarnya dosa hamba itu”. jawab Abu Nawas.

Karena belum mengerti seorang murid Abu Nawas
bertanya.
“ Mengapa dengan pertanyaan yang sama bisa menghasilkan jawaban yang berbeda ?”.
“ Manusia itu dibagi tiga tingkatan.
~ Tingkatan mata,
~ tingkatan otak, dan
~ tingkatan hati”.

“Apakah tingkatan mata itu?” tanya murid Abu
Nawas. “ Anak kecil yang melihat bintang dilangit,
ia mengatakan bintang itu kecil
karena ia hanya menggunakan mata”.

“Apakah tingkatan otak?” tanya murid Abu Nawas.
“ Orang pandai yang melihat bintang,
ia mengatakan bintang itu besar karena ia memiliki pengetahuan.”
jawab Abu Nawas.

“Lalu apakah tingkatan hati itu?” tanya murid Abu Nawas.
“Orang pandai dan mengerti yang melihat bintang di langit.
Ia tetap mengatakan bintang itu kecil walaupun tahu bintang itu besar.

Karena bagi orang yang mengerti tidak ada sesuatu apapun yang besar,
melainkan dengan ke Maha Besaran Allah.

” kini murid Abu Nawas mulai mengerti mengapa
pertanyaan yang sama bisa menghasilkan jawaban
Yang berbeda.

Ia bertanya lagi.
“ Wahai guru, mungkinkah manusia bisa menipu Tuhan?”
“ Mungkin?” jawab Abu Nawas.
“Bagaimana caranya?” tanya murid Abu Nawas ingin tahu.
“ Dengan merayuNya melalui pujian dan doa.” kata Abu Nawas.

“Ajarkanlah doa itu padaku wahai guru.” pinta murid Abu Nawas.

“Doa itu adalah:
Ilahi lastu lil firdausi ahla, wala aqwa ‘alan naril jahimi,
fahabli taubatan waghfir dzunubi,
fa innaka ghafiruz dzanbil ‘azhimi.

Artinya : “Wahai Tuhanku,
aku ini tidak pantas menjadi penghuni surga,
tetapi aku tidak akan kuat terhadap panasnya api neraka.
Oleh sebab itu terimalah tobatku
serta ampunilah dosa-dosaku.
Karena sesungguhnya
Engkaulah Dzat yang mengampuni dosa-dosa besar.”

Demikianlah ....

Kisah Seorang Bule dan Pemuda Kampung

SENYUM SIANG ,,,

Seorang Bule Tersenggol Seorang Pemuda Kampung… ,,

“I Am Sorry…Sir” Sang Pemuda Minta Maaf
{ Dan Itulah Ucapan Inggris Yang Hanya Ia Kuasai Selain Angka Dalam Bahasa Inggris Sampai Angka 7 }

“I Am Sorry Too..”, Sang Bule Merasa Bersalah Juga Karena Telah Menghalangi Jalan Si Pemuda.

“I Am Sorry Three..”, Si Pemuda Melanjutkan
{ Saking Gugupnya } “Sorry Three? { Benar- Benar Bingung Nih Si Bule } Sorry For…?”

“For Five..Sir!”, Jawab Si Pemuda Dengan PeDe. “Are You Sick?”, Si Bule bBingung.

“No, I Am Seven, Sir!”
-------------------------
Bhahahahaha ... { Benar Benar Menguasai Sampa Angka 7 }